Salam sejahtera untuk kita semua.
Madani International Film Festival 2023 (Madani IFF 2023) dengan suka cita memasuki tahun yang keenam. Kami hadir kembali untuk merayakan keberagaman muslim dunia. Kami bangga untuk terus memperjuangkan semangat sinema independen melalui pemutaran film dalam buhul masyarakat muslim dunia.
Mengusung Buhul dalam konteks Madani IFF 2023, yang berarti simpul atau ikatan, lebih luas lagi, kami menerjemahkannya dengan makna solidaritas, perasaan senasib sepenanggungan dan keinginan untuk membantu sesama. Sepanjang beberapa tahun, eskalasi konflik dan bencana besar melanda saudara Muslim di berbagai negara, termasuk Palestina, Iran, Afghanistan, India, Turki, dan, baru-baru saja, Maroko. Di Prancis, Muslim tidak bisa menggunakan hijab dengan bebas, dan pemerintah melarang penggunaan hijab di sekolah-sekolah umum. Di Swedia dan Norwegia, kitab suci umat Muslim dibakar. Belum lagi memasuki suasana politik menuju pemilu 2024, buhul persaudaraan perlu dikencangkan agar tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu agama yang diboncengi kepentingan politik. Perpecahan dan provokasi dalam berbagai alasan telah memecah manusia. Oleh karena itu, kita perlu mempererat ikatan kemanusiaan serta saling memahami dan menghormati perbedaan, mengencangkan buhul persaudaraan bukan hanya antar sesama umat Muslim tetapi juga buhul antar sesama manusia, dengan alam, dan dengan Sang Pencipta.
Dengan dukungan Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Perfilman, Musik dan Media, Kemendikbud Ristek dan Dewan Kesenian Jakarta, Madani tahun ini, Alhamdulillah, dapat kembali terselenggara. Sebanyak 1.707 film berpartisipasi dalam open submission film yang kami buka sejak Mei–Juli 2023, dan film-film tersebut diseleksi oleh tim juri yang terdiri dari para profesional. Alhasil, Madani IFF 2023 akan menyajikan 75 film dari 26 negara, dan 16 pembicara diskusi dari dalam dan luar negeri.
Pembukaan dan Penutupan Madani IFF 2023 diselenggarakan di Epicentrum XXI. Adapun film yang kami lantik sebagai film pembuka adalah R-21 Aka Restoring Solidarity (Palestina, 2022), sebuah film dokumenter yang dibuat melalui arsip dokumentasi Tokyo tentang perjuangan rakyat Palestina untuk mencapai perdamaian. Mohanad Yaqubi sang sutradara akan hadir di Madani IFF. Madani IFF akan ditutup oleh film science-fiction yang disutradarai oleh perempuan sutradara muda Sofia Alaoui, berjudul Animalia (Maroko, 2023).
Madani IFF tahun ini juga dihadirkan dalam konsep Madani Misbar, yaitu bioskop luar ruang yang bertujuan untuk mendekatkan film-film berkualitas kepada penonton lebih luas dalam suasana yang lebih santai. Selain itu, Madani IFF 2023 juga menyiapkan program-program, antara lain, Focus Country: Palestine, Puan Madani, Tenggara, In This World, Madani Classics, Madani Kids, serta puluhan film pendek dari berbagai negara seperti Mesir, Inggris, Iran, Kazakhstan, Lebanon, Nigeria, Pakistan, Polandia, Turki. Road To Madani IFF 2023 bekerjasama dengan komunitas-komunitas sinema di Aceh, Tubaba-Lampung, Riau-Pekan Baru, serta kampus dan komunitas di Jakarta yang turut serta menayangkan dan memperbincangkan film madani sejak Februari–Agustus 2023. Program Madani IFF 2023 dilengkapi oleh dukungan mitra program East Cinema, Relaksasi Beragama dan juga Binus University.
Mari bertemu di ruang-ruang dan perbincangan madani dalam buhul kemanusiaan dan keberagaman. Kami berterima kasih kepada semua yang telah memberikan waktu dan kontribusi dalam berbagai cara sebagai penasihat, pendukung, kurator, kontributor, tim kerja, dan relawan.
Mari buhul-membuhul, simpul-menyimpul persaudaraan!