Madani International Film Festival tahun ini memasuki usia yang ke-6. Kami bahagia festival ini terus tumbuh. Seperti halnya anak usia 6 tahun yang suka mengeksplorasi, Madani IFF juga ingin terus berkembang dan mengeksplorasi berbagai program. Lewat “Buhul”, yang bermakna ‘simpul’, sebagai tema Madani IFF 2023, kami berharap dapat membuat simpul-simpul kemanusiaan dan toleransi menjadi lebih kuat.

Dari ribuan film yang Madani IFF terima tahun ini, kami menemukan film-film menarik yang menceritakan hubungan antara orang tua dan anak, entah hubungan ibu dan anaknya, atau bapak dan anaknya. Kisah keluarga memang selalu menjadi kisah yang tak lekang waktu. Kisah-kisah mereka tak terduga namun begitu relate dengan kehidupan masyarakat sehari-hari. Namun, ada juga kisah-kisah tak terduga yang dapat ditemukan pada film-film tentang pernikahan, seperti perjodohan dan perkawinan anak.

Berbagai peristiwa yang terjadi di dunia kami coba tanggapi lewat festival ini. Untuk itu, kami menghadirkan program dengan Palestina sebagai negara fokus. Film-film dari negara konflik dan Indonesia Timur hadir di program East Cinema, sementara film-film penerima berbagai penghargaan dari berbagai belahan negara di dunia akan hadir pada program In This World. Beberapa film yang mendapatkan sokongan dari Doha Film Institute juga kami hadirkan sebagai bagian dari program Qatar: Indonesia Years of Culture 2023. Kami selalu ingin anak-anak juga menjadi bagian dari festival, karena itu, Madani Kids, program untuk anak, juga kembali hadir di Madani IFF untuk bersama merayakan film-film anak dari berbagai negara.

Sebagai festival, Madani IFF selalu ingin terus menunjukkan sikap dan respons atas berbagai peristiwa di dunia. Menonton film di Madani IFF bukan sekadar menonton sambil makan popcorn, namun juga sebagai bentuk dukungan bahwa kita tidak akan pernah berpihak pada pelaku kekerasan dan kejahatan kemanusiaan.

Mari bersama-sama mengeratkan buhul kemanusiaan di Madani International Film Festival 2023.