Madani IFF x Binus University
Suara Baru dari Perempuan Sineas Muda
Sejalan dengan program Puan Madani tahun ini, Prodi Film Binus University mengkurasi tiga film pendek karya mahasiswa dan dua karya dosen dari dua dekade. Dipilih dari era 2010-an dan 2020-an, karya-karya ini disutradarai oleh sutradara perempuan muda dan bercerita tentang perempuan muda.
Film-film pendek yang termasuk dalam program ini berkisah tentang para perempuan muda yang masih di bawah hegemoni kuasa patriarkal, khususnya menjadi objek pelecehan dan kekerasan seksual. Ketiga film pendek karya alumni Binus Film (Yuki, Monster, Melaung) masing-masing membawakan suara perempuan dengan gaya dan perspektif yang berbeda.
Dalam daftar ini, ada dua film pendek yang merupakan karya para pengajar. Riwayat Ceti (What Ceti Does) karya Azalia Muchransyah adalah pemenang ketiga Europe on Screen Short Film Pitching Project 2021 dan merupakan salah satu penerima Dana Bantuan PEN Subsektor Film Skema Produksi 2021. Film ini diputar di Jakarta Film Week dan 100% Manusia Film Festival 2022. Film berjudul Heirloom (Devina Sofiyanti, Qun Films) diputar perdana di Jogja Netpac Asian Film Festival 2022.
Kerasukan dan Ruqyah di Layar Lebar
Kerasukan atau kesurupan merupakan hal yang dekat dengan kehidupan Muslim secara global. Biasanya, selain praktik perdukunan, ritual ruqyah digunakan untuk mengatasi hal ini.
Produksi film terkait kerasukan dan ruqyah ini juga marak di Indonesia. Sebut saja Ghibah (2021) dan Qodrat (2022). Dalam dunia global, banyak juga film sejenis seperti Munafik (Malaysia, 2016, 2018) dan serial Dabbe (Turki 2006, 2013, 2015).
Dalam agama lain, fenomena kerasukan dan pengusirannya juga sangat populer. Tradisi Kristen dan Katolik, misalnya, termasuk yang paling banyak memproduksi film bertema ini. Eksorsisme gereja sudah ada dalam film sejak The Exorcist (1973), The Exorcism of Emily Rose (2005), Deliver Us From Evil (2014), hingga The Pope’s Exorcist (2023).
Di Asia, khususnya Asia Tenggara, tentu soal kesurupan dan pengusiran setan ini sudah menjadi bagian dari folklor atau urban legend, dan tak hanya eksklusif dengan agama Islam, tapi juga agama dan kepercayaan lainnya. Beberapa judul yang bisa disebutkan, misalnya, The Wailing (2016) dan The Medium (2021).
Academic Series Prodi Film Binus University berkolaborasi dengan Madani International Film Festival untuk membahas fenomena ini secara virtual. Bagaimana dan mengapa film-film terkait kerasukan dan eksorsisme hadir, dan apa yang distingtif dari film-film Asia yang mayoritas Muslim ini dibandingkan dari negara lain? Jon Towlson (York dan Leeds University) akan mengkaji fenomena sinema Turki dan Iran dan semadani apa film-film tersebut, sedangkan Katarzyna Ancuta (Chulalongkorn University) akan mengkaji dari sisi Buddhisme dan Thailand. Diskusi ini akan dimoderatori oleh Ekky Imanjaya dari Binus University. Film-film yang akan diulas, di antaranya, adalah Huddam, Saccin dan Dabbe franchise, The Medium, dan Nang Nak.
Siang harinya akan diputar Qodrat (Charles Gozali, 2023) dengan dihadiri filmmaker-nya. Pemutaran akan dilakukan di Auditorium Lt 5, Binus University Alam Sutera, mulai 13.30 WIB.