Islam menebarkan rahmat dan kesetaraan antara perempuan dan laki-laki. Islam tidak menganut paham the second sex atau the first ethnic; kemuliaan manusia diukur oleh takwa, tanpa memandang jenis kelamin. Perempuan dalam tradisi Muslim menikah menggunakan ‘binti’ tanpa kehilangan nama dan menjaga asal usul keturunan dan menghormati ayah mereka. Di Minangkabau, tradisi matrilineal menghargai peran perempuan sebagai tiang negara yang tangguh, melindungi mereka dari eksploitasi, memberi hak atas harta dan pengelolaannya. Begitu setaranya posisi perempuan baik dalam agama maupun adat istiadat. Namun nyatanya, kesetaraan gender masih timpang di Indonesia dan dunia. Perempuan menghadapi stereotip gender, budaya diskriminatif, dan akses terbatas ke pendidikan dan pekerjaan, disebabkan oleh faktor sosial, geografis, politik, dan ekonomi.
Melalui program Puan Madani, kami ingin mengurai, membeberkan, membahas, serta mengajak masyarakat untuk turut merasakan keresahan dan merayakan perjuangan perempuan-perempuan dari seluruh penjuru dunia. Madani IFF 2023 akan menayangkan film-film yang menyuarakan keresahan dan berbagi sudut pandang perempuan dengan latar masyarakat Muslim.
Para tokoh perempuan sutradara hebat akan mewarnai Madani IFF tahun ini melalui film-film nan beragam, seperti Apolline Traoré (Burkina Faso) dengan filmnya Sira, Dornaz Hajiha (Iran) dengan filmnya Like A Fish on The Moon, Sofia Alaoui (Maroko) dengan filmnya Animalia sebagai film penutup Madani IFF 2023. Masih banyak lagi yang menanti di Madani IFF 2023, seperti Sharifah Amani dan Kamila Andini yang hadir lewat film pendek terbaru mereka.
Selain perempuan sutradara, Madani IFF 2023 juga menyambut hangat pemikiran-pemikiran Ibu Nurul Rofiah, sosok perempuan pendakwah yang setia memperjuangkan keadilan gender melalui wicaranya. Madani IFF 2023 juga merayakan 50 tahun berkarya Christine Hakim, sosok perempuan yang merupakan jiwa peran film Indonesia. Penghargaan atas dedikasinya dalam film, kami hadirkan dalam program Retrospeksi. Kami juga menghadirkan Sakdiyah Ma’ruf, perempuan muslim komika stand-up, yang akan membawakan refleksi tentang perempuan, busana, jilbab, dan ketakutan akan tubuh perempuan secara komedik pada malam pembuka Madani International Film Festival 2023.